Monolog "Tan Malaka" Gagal Pentas di Institut Francais D'Indonesie (IFI)


Lagi-lagi tersiar kabar tentang ancaman atau pelarangan pentas kesenian. Seperti belum lama terhadap film "Pulau Buru Tanah Air Beta" saat akan diputar di Goethe Institut  di Jakarta. Namun, film karya Rahung Nasution ini tetap diburu penonton yang akan menyaksikan ketika film tersebut diputar di gedung Komnas HAM Jakarta pada Rabu (16 Maret 2016). 
Kali ini, ancaman atau pelarangan terhadap pementasan monolog “Tan Malaka” malam ini di IFI (Institut Francais D’Indonesie) Bandung terancam batal, karena sekelompok ormas mengatasnamakan Islam mendatangi kantor IFI yang terletak di Jalan Puranawarman No. 32 Bandung. Ormas yang mengatasnamakan Islam tersebut meminta pementasan dibatalkan dengan alasan, Tan Malaka itu komunis.
Ahda Imran selaku penulis naskah sudah menerangkan bahwa pementasan monolog ini murni pementasan seni dan tidak menyebarkan ideologi komunis. Namun Zenal salah seorang dari ormas tersebut keukeuh pementasan harus dihentikan. Sementara yang lainnya menyarankan agar pementasan ditunda dulu, atau dipentaskan lain hari.
Rencananya hari ini dan besok, 23-24 Maret 2016, pukul 20.00 WIB monolog “Tan Malaka” akan dipentaskan, sebuah pementasan dari Mainteater di IFI, Bandung.
Susah payah Ahda Imran dan Tisna Sanjaya menerangkan tentang sejarah Tan Malaka, sampai ideologi pancasila dan NKRI. Namun sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam ini tetap bersikukuh dan ngeyel, bahwa Tan Malaka ialah komunis. “Komunis itu musuh!”, teriaknya seperti dikutip majelissastra.com.
Perbedaan pandangan tentang Tan Malaka ini yang membuat pementasan belum dapat dipastikan apakah dibatalkan atau ditunda. Jika pementasan tetap berlangsung, maka ormas yang mengatasnamakan Islam ini mengancam akan mengerahkan pasukan untuk menghentikannya.
[iman sembada]
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar