"Tan Malaka: Saya Rusa Berbulu Merah" Bisa Dipentaskan di Institut Francais D'Indonesie Bandung


Bandung – Meski sebelumnya mendapat tekanan dan ancaman dari ormas islam hingga terjadi perdebatan panjang, akhirnya pertunjukan monolog “Tan Malaka” produksi Mainteater Bandung bisa dipentaskan di Institut Francais D’Indonesie (IFI) di Jalan Punawarman No. 32 Bandung.
Hal tersebut dikatakan oleh penanggung jawab bidang budaya dan komunikasi IFI Bandung, Ricky Arnold. “Atas jaminan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, pertunjukan ‘Tan Malaka: Saya Rusa Berbulu Merah’ pada tanggal 24 Maret 2016 di IFI Bandung pukul 16.00 WIB dan pukul 20.00 WIB, tetap akan berlangsung,” katanya, Kamis (24/3/2016).
Rencananya, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, akan turut menyaksikan monolog “Tan Malaka” nanti sore. Monolog tersebut naskah aslinya ditulis oleh Ahda Imran dan disutradarai Wawan Sofwan menampilkan aktor Joind Bayuwinanda.
Pertunjukan ini berdurasi 80 menit, mengangkat kisah Tan Malaka pada periode 1945-1949. Semula, pertunjukan ini dijawadwalkan akan berlangsung dua hari mulai Rabu (23/3/2016). Namun, pertunjukan hari Rabu kemarin terpaksa batal atas adanya penolakan dan ancaman dari sebuah ormas.
“Pertunjukan pukul 16.00 WIB nanti, kami prioritaskan untuk penonton yang telah memesan dan membeli tiket pertunjukan tanggal 23 Maret. Sedangkan penonton yang memesan dan membeli tiket untuk tanggal 24 Maret, kami prioritaskan untuk pertunjukan pukul 20.00 WIB,” terang Ricky Arnold dikutip detik.com.
Sutan Ibrahim atau Tan Malaka yang bergelar Datuk Tan Malaka, ia lahir di Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat  pada tanggal 2 Juni 1897. Ia meninggal dunia di desa Selopanggung, Kediri,  Jawa Timur  tanggal 21 Februari 1949 pada usia 51 tahun. 
Penulis naskah Tan Malaka, Ahda Imran menegaskan, “Tan Malaka adalah sosok yang paling disegani. Di masa Orde Baru namanya diharamkan dan kami perlu untuk mementaskan monolog ini. Tanggal 23 Maret dipilih, karena 53 tahun lalu, presiden Soekarno menetapkan Tan Malaka sebagai pahlawan nasional. Pementasan ini hanya berbicara soal Tan Malaka, bukan ideologinya."
[iman sembada]
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar