Sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda yang merupakan pemimpin umum kedua portal tersebut mengatakan bahwa portal sastra Litera bukanlah portal sastra yang pertama di Indonesia. Namun, portal sastra Litera ini bisa dijadikan media alternatif bagi para penulis untuk mengembangkan kreativitas. “Semoga Litera.co.id ini bisa memberi manfaat bagi penulis (penyair, cerpenis, esais) untuk perkembangan kreativitas penulis,” kata Ahmadun yang akrab disapa AYH ini.
Untuk diketahui, Litera menerima kiriman karya-karya sastra. Tetapi untuk saat ini, portal sastra Litera belum bisa memberikan honorarium kepada penulis yang karyanya dimuat. Namun untuk kategori “puisi pilihan” dan “cerpen pilihan”, Litera akan memberikan tanda “terima kasih”. Bahkan, menurut AYH, untuk “puisi pilihan” dan “cerpen pilihan” direncanakan akan dibukukan tiap akhir tahun.
Selain AYH, diskusi itu juga menampilkan narasumber Mustafa Ismail, pegiat budaya dan Redaktur Koran Tempo. Acara dipandu oleh H. Shobir Poer, Ketua Dewan Kesenian Tangerang Selatan. “Para pengguna internet terbesar adalah pengguna handphone,” kata Mustafa Ismail.
Ia menyarankan agar Litera memberlakukan seleksi yang ketat untuk karya-karya yang dimuat. “Portal sastra Litera harus tetap memberlakukan kurasi untuk karya-karya puisi dan cerpen yang akan dimuat, ini bertujuan untuk menjaga kualitas karya,” tambahnya mengingatkan.
Diharapkan kelak akan muncul penulis handal yang melahirkan karya berkualitas yang memulai karir kepenulisannya dari portal sastra Litera ini.
0 komentar:
Posting Komentar